Trip ke Pantai Molang Tulungagung, Sampai Nyasar ke Dua Pantai Eksotis Ini (Travel Story)
Taken By Vina Khusnul |
Pantai Molang Tulungagung, Pantai Pacar, Pantai Lumbung dan Kedung Tumpang berada di satu lokasi wisata yang terletak di Kecamatan Pucanglaban. Untuk lebih lengkapnya berikut informasinya:
- Nama Wisata : Pantai Pacar, Pantai Molang, Pantai Lumbung, Kedung Tumpang
- Lokasi : Area Perkebunan Dan P, Pucanglaban, Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur 66284
- HTM : Harga tiket Rp. 7.500/ motor dengan tambahan Rp. 500 sebagai asuransi
- Jam Buka : Setiap hari selama 24 jam
- Fasilitas : Tempat parkir, toilet, musholla, pedagang makanan dan minuman
Part 1: Menentukan Destinasi Setengah Jam Sebelum Berangkat
Liburan kali ini bisa dibilang unpredictable. Bagaimana tidak, kita baru nentuin mau ke mana setengah jam sebelum berangkat. Sebenarnya rencana pergi ke pantai udah dibuat dari kemarin. Tapi, ya gitu masih bingung karena pilihannya banyak. Jadi, sekitar jam 09.00 pagi aku dan adik ponakan perempuanku (Ayu) pergi ke rumah tetanggaku yang baru pulang dari Surabaya (Mbak Linda).
Meskipun berangkatnya gatau ke mana yang penting berangkat. Hehe. Kita sampai di rumah Mbak Linda setelah menempuh perjalanan sekitar 10 detik. Karena tetanggaan sebelah doang. Di sana aku masih nunggu, karena Mbak Linda masih makan. Ohya, Mbak Linda ini bawa temennya yang dari Surabaya. Terus pokoknya tujuan kita adalah ke pantai. Mbak Linda mau ngajak Mbak Ayun ke pantai karena di Surabaya jarang main ke pantai.
Di sela-sela mereka makan, aku dan Ayu disuruh browsing pantai rekomendasi di Tulungagung. Setelah berdebat blablabla akhirnya tujuannya adalah Pantai Molang. Karena dari gambar di Google terlihat bagus dan keren buat foto-foto. Kita mau ngajak satu orang lagi, yaitu ponakan laki-lakiku, Fauzi. Nah dia ini posisinya lagi di Pondok Pesantren di Kota Tulungagung. Rencananya kita mau ketemuan di depan kampus IAIN Tulungagung. Kemudian kita let’s go.
Part 2: Menuju Pantai Molang
Setelah semuanya siap, kita berangkat. Waktu itu udah lumayan siang, sekitar jam 09.30 an. Ohya kita ke sana naik sepeda motor ya. Jadi aku sama Ayu, Mbak Linda dengan Mbak Ayun, dan Fauzi nanti naik motor sendiri. Kita nunggu Fauzi di depan kampus IAIN Tulungagung. Lumayan lama sekitar 10 menitan baru sampai.
Setelah sampai, kita segera lanjut perjalanan. Aku buka Maps dan setting direction ke Pantai Molang Tulungagung. Tertulis 1 jam 34 menit perjalanan dengan jarak 40 km. Perjalanan dimulai dengan melewati arah Blitar kemudian menuju Jalan Trisula. Begitu seterusnya karena aku tidak begitu hafal dengan jalan dan fokus ke Google Maps saja.
Setelah hampir 30 menit perjalanan, kita sampai di jalan di tengah hutan. Sejauh ini akses jalannya tergolong mudah karena jalan udah diaspal dan mulus. Perjalanan terasa jauh dan lama. Wajar saja mungkin karena baru pertama kali. Setelah sekitar 50 menit sampai 1 jam-an perjalanan nampak papan petunjuk pantai Molang terlihat.
Taken By Vina Khusnul |
Ketika mulai masuk ke jalan perkebunan semakin dalam dan jauh jalanan semakin tidak baik. Banyak yang berlubang di sana-sini. Sehingga harus benar hati-hati. Apalagi pengguna sepeda motor. Dan yang katanya penjaga tiket tadi 15 menit sampai rasanya tidak bagi kita. Jaraknya lumayan jauh ditambah medan yang sulit menjadikan perjalanan lebih lama sekitar 30 menitan.
Saat hendak sampai terdapat dua tulisan yaitu Pantai Molang dan Pantai Pacar. Di plakat Pantai Molang diberikan panah ke bawah yang artinya di situ tempatnya. Sedangkan Pantai Pacar tertulis masih beberapa kilometer lagi. Jadilah kita mengikuti panah Pantai Molang. Kita parkir motor dahulu.
Langsung deh kita turun menuju pantainya. Pas turun perasaan sudah berbeda nih. Kok tidak seperti yang digambar. Mana fasilitas ayunannya? Karang-karangnya? Daripada berdebat, kita memutuskan untuk beristirahat sejenak di gubuk yang ada di bagian atas. Sinyal sudah dipastikan ngga ada. Setelah membeli snack kita memutuskan turun.
Di sini kita baru sadar ada tulisan ‘Pantai Pacar’ yang berarti bukan Pantai Molang. “Lalu Pantai Molang ada di sebelah mananya?” Pertanyaan kita semua yang gak terjawab sama sekali sampai sekarang. Okedeh, karena sudah terlanjur kita eksplor saja tempat ini.
Pantai Pacar memiliki pemandangan eksotis dengan pasir berwarna putih. Untungnya waktu itu sedang sepi. Jadi yang ada di daratan pasir cuma kita ber-5. Berasa private beach gitu. Kita menikmati keindahannya dengan berfoto-foto. Setelah sekian lama, kita melihat bukit karang gitu dan pengen naik ke sana buat lihat-lihat.
Di atas bukit itu ada area yang cukup luas. Mungkin bisa dibuat untuk camping. Dari atas sini pemandangan laut terlihat terhampar luas dengan warna biru yang menyegarkan. Suara deburan ombak juga sangat menenangkan. Ada banyak papan tulisan di sini, seperti “hati-hati ombak tidak bisa ditebak”. Ini jadi peringatan agar pengunjung berhati-hati karena ombak di pantai ini semakin sore semakin besar. Kita bersantai sejenak.
Karena kebingungan tidak tahu di mana letak Pantai Molang Tulungagung yang sesungguhnya dan karena sudah cukup siang, kita memutuskan untuk ke Kedung Tumpang. Ini karena penjaga tiket bilang jaraknya cuma 3 menitan. Okedeh kita langsung cus karena kalau dipikir-pikir masih satu lokasi kenapa nggak sekalian aja. Meskipun, tujuan awal tidak ditemukan. Setidaknya mengobati lah.
Part 2: Menuju Kedung Tumpang
Kita pergi menuju Kedung Tumpang dengan waktu tempuh sekitar 10-15 menitan. Agak jauh, tapi jalanannya termasuk baik jika dibandingkan ke arah pantai pacar. Di sepanjang perjalanan, kita melihat pantai yang tadi kita datangi dari jarak yang sangat jauh. Kita merasa sedang memutari bukit kali ini. Ohya, Kedung Tumpang ini tempatnya cukup menarik.
Sesuai namanya, ini itu adalah kedung atau kubangan besar yang ada di celah-celah karang. Pas sampai kita memutuskan untuk melihat-lihat dulu dari kejauhan. Nampak eksotis dan indah sekali. Tapi, kelihatannya cukup jauh untuk sampai di sana. Jadi masih mikir-mikir aja. Kemudian ada rombongan yang melewati kita terus kayaknya mau turun ke bawah deh.
Kita cuma ngintip-ngintip aja karena belum ada niat. Semakin lama kita makin penasaran. Kita coba deh lihat sampai mana nih tangganya. Oke, satu persatu anak tangga kita lewati. Niatnya cuma mau lihat aja seberapa jauh tangganya bukan mau turun ke kedungnya. Eh, lama kelamaan kok makin turun dan turun.
Taken By Vina Khusnul |
Tanpa disadari kita udah sampai di tempat orang jualan gitu. Kita istirahat bentar dan beli minuman. Ibunya bilang masih jauh buat turun ke kedung. Kita yang udah terlanjur capek, bingung antara balik yang juga capek atau lanjut yang pasti tambah capek, tapi bisa lihat kedung. Akhirnya kita putuskan lanjut saja. Perjalanan turun bagian dua ini bisa dibilang sangat ekstrem. Aksesnya katanya lebih mudah dibandingkan dulu waktu masih awal-awal. Ok, lebih mudah tapi ini sangat curam.
Namanya juga perjalanan unpredictable ya, aku memakai sepatu flat yang gak cocok sama sekali
dipakai buat turun bukit kayak gitu. Akhirnya aku lepas saja alias nyeker
dibandingkan nanti jatuh karena sangat licin. Meskipun sulit kita sangat
menikmatinya. Ohya, Mbak Ayun yang dari Surabaya tadi nggak pernah lewat jalan
kayak gini, sangat ketakutan dan pelan-pelan sekali turunnya.
Taken by: Vina Khusnul |
Setelah puas, kita mutusin buat naik lagi. Lagi-lagi karena unpredictable, naiknya lebih menguras tenaga. Baru satu tanjakan saja sudah ngos-ngosan. Tapi kita santai, masih bisa becanda-canda yang kadang kelepasan. Jadi sering diingetin sama Mbak Linda buat gak terlalu kenceng ketawanya. Semua rintangan udah berhasil kita lewatin. Mbak Ayun bilang, “Pas pulang nanti harus mampir dulu beli Counterpain”. Sumpah capek dan pegal di seluruh badan.
Kita berhenti sejenak di atas sambil mengagumi diri karena bisa berhasil sampek bawah. Oke, karena belum sholat Dzuhur, kita langsung cus buat cari Mushola. Setelah sholat, kita langsung balik pulang dan berhenti dulu cari makan. By the way, aku belum makan dari pagi, dan itu kita pulang sekitar jam 03.00 sore. Kita pisah sama Fauzi di depan tempat makan, karena dia harus balik ke pondok. Sampai rumah langsung mandi dan istirahat.
Itulah cerita kita yang berhasil liburan kembali
setelah berbulan-bulan di rumah aja. Meskipun tujuan awal kita gak ketemu,
setidaknya semua destinasi tersebut benar-benar indah dan memanjakan mata. Ohya,
meskipun udah boleh keluar tetap pakai makser, dan jangan lupa bawa handsanitizer ya.Apalagi kalo kalian datang ke Pantai Molang Tulungagung, pastikan tetap jaga jarak dari kerumunan orang.
Ditulis oleh: Vina Khusnul Khotimah / vinakhusnul122@gmail.com.
Belum ada Komentar untuk "Trip ke Pantai Molang Tulungagung, Sampai Nyasar ke Dua Pantai Eksotis Ini (Travel Story)"
Posting Komentar