9 Makna Rumah Bagiku: Tempatku Menikmati Fasilitas VVIP Gratis
"Makna rumah bagi setiap orang tentu berbeda. Siapapun bebas memaknainya, termasuk saya. Saya punya pandangan dan nilai sendiri, dan saya yakin, kamupun juga."
Rumah adalah tempat kita mencari kehangatan, ide, perlindungan, hingga support system. Tidak ada tempat terbaik yang dapat menggantikannya, persis seperti lagunya Glen Campbell yang berjudul There’s No Place Like Home, tidak ada tempat yang menyerupai rumah.
Bahkan orang yang merasa sangat nyaman tinggal di tempat baru sekalipun, pasti akan ada masanya dia merasakan homesick (kangen rumah). Seperti halnya yang dirasakan oleh para pejuang pendidikan di negara orang. Mana mungkin mereka tidak rindu dengan suasana di rumah yang sangat nyaman, tempat dimana mereka bisa mengekspresikan diri tanpa memedulikan anggapan orang lain.
Bagi saya, rumah bukan sekedar tempat untuk beristirahat setelah lelah beraktivitas di luar, tetapi bisa lebih dari itu. Menurut Frick dan Muliani (2006), rumah bukan hanya sebuah bangunan pada umumnya, tetapi rumah adalah tempat kediaman yang harus memenuhi syarat-syarat tertentu, dilihat dari beragam segi kehidupan. Itu artinya, rumah merupakan bangunan multifungsi yang dirancang untuk memberikan kemudahan bagi penghuninya dalam menjalankan berbagai kegiatan inti.
Jujur, kalau saya disuruh untuk memaknainya, definisi rumah itu terlalu luas bagi saya. Walaupun mungkin ada saja gonjang-ganjing dalam keluarga yang membuat suasana tegang. But, that’s only sometimes, itu nggak selalu.
Bahkan, kalau saya disuruh memilih mau tinggal di asrama, kost, atau rumah, saya akan tetap memilih rumah. Padahal, kalau tinggal di luar, bisa saja hidup saya lebih bebas tanpa merasa terkekang oleh keluarga, tanpa khawatir dapat julidan tetangga. Tapi kan nggak selalu gitu konsepnya.
John Modell (2010), juga menegaskan bahwa fungsi rumah kos dan semacamnya adalah untuk hunian sementara bagi mereka yang tidak punya rumah pribadi dan membutuhkan homestay yang letaknya berdekatan dengan lokasi beraktivitas mereka (kerja atau kuliah). Artinya bangunan-bangunan tersebut tidak dirancang untuk tempat tinggal permanen. After all, rumah akan tetap jadi tempat terhangat dan ternyaman bagi saya, no matter what.
Apa Sih Makna Rumah bagi Saya?
Jika membahas arti rumah menurut psikologi, rumah merupakan tempat tinggal yang digunakan untuk melakukan berbagai hal yang bisa mendatangkan rasa nyaman, tenteram, hingga damai bagi penghuninya. Terlepas dari hal itu, makna kata rumah itu bisa diketahui sendiri oleh orang yang menghuninya. Everyone can define it in their own way.
Sebenarnya, apa sih makna rumah bagi saya? Sebermakna apa tempat ini sampai saya sulit untuk mendefinisikannya? Biar kamu nggak bertanya-tanya, yuk simak poin-poin berikut!
1. Tempat Ternyaman untuk Belajar
Kalau dengar istilah belajar pasti pikiran kita langsung tertuju pada sebuah lembaga atau instansi tertentu. Padahal belajar itu bisa dilakukan dimana saja, bahkan di rumah sekalipun. Belajar di sekolah memang sangat menyenangkan karena bisa saling berkolaborasi dengan teman-teman. Namun, bagi saya belajar di rumah juga tidak kalah mengasyikkan.
Jujur saja, sebagai seorang introvert yang mudah sekali terkuras energinya saat berada di keramaian, saya sudah menganggap rumah sebagai tempat ternyaman dan tertenang untuk belajar. Biasanya jika di kelas sulit memahami materi karena keadaannya yang kurang kondusif, maka dengan belajar di rumah akan membuat saya lebih cepat menangkap poin-poin yang telah disampaikan oleh guru. Caranya dengan mengulas kembali materi yang sudah dijelaskan di kelas, dan tak lupa membaca beberapa buku atau referensi pendukung untuk menambah insight.
Alasan lain kenapa rumah adalah tempat ternyaman untuk belajar yaitu karena ada banyak sekali space di rumah yang bisa dijadikan sebagai tempat belajar. Jadi, kegiatan belajar nggak akan boring seperti di kelas yang harus duduk di tempat yang sama.
"Kalau di rumah sendiri mah bebas ya. Mau belajar di sudut manapun juga nggak akan ada yang marahin."
Apalagi jika belajarnya ditemani dengan iringan LOFI yang menyegarkan pikiran. Tentu saja, saya akan semakin betah belajar di rumah. Kira-kira ada nggak yang sama seperti saya? Sama-sama merasa nyaman belajar di rumah gitu.
2. Tempat yang Cocok untuk Deep Talk bareng Keluarga
Deep talk bareng keluarga itu perlu. Tujuannya agar masing-masing anggota bisa memahami keadaan satu sama lain. Apalagi di tengah kesibukan dan tekanan rutinitas setiap seharinya yang terkadang membuat tegang suasana di rumah. Tidak jarang kita jadi suka emosian, sering merasa kesal karena seakan orang lain tidak memahami keadaan kita.
Itulah alasannya kenapa kita butuh deep talk buat saling ngobrol heart to heart, merilekskan diri dengan saling bertukar pikiran antar sesama anggota keluarga. Curhatkan apa yang membuat kita merasa nggerundel (nggak nyaman), bagaimana suasana hati kita saat ini, apa yang sedang mendistrak pikiran kita, rencana di masa depan, hingga menceritakan hal-hal menarik tentang kehidupan kita.
Sesekali kita perlu terbuka dengan keluarga karena merekalah orang-orang yang mengerti kita, lebih dari orang-orang di luar yang mengenal kita. Siapa tahu juga, kita bisa mendapatkan solusi dari mereka. Who knows?
Biasanya, saya melakukan Deep Talk ini saat ibu dan saudara sedang duduk santai di ruang tamu. Itu adalah waktu yang tepat untuk berbincang-bincang bersama mereka. Pas kebetulan mereka lagi punya leisure time, jadi nggak akan ganggu kegiatan mereka. Tak jarang, saya juga menyuguhkan snack dan minuman sebagai pelengkap, biar nggak ngerasa garing di tengah perbincangan.
3. Tempat Berbagi Kebahagiaan bersama Keluarga (Quality time)
Saya pernah dapat curhatan dari teman saya tentang keluarganya yang sangat cuek, dan jarang mengajak ngobrol anggota keluarga yang lain. Dia merasa rumah seperti goa, sunyi, tak seperti rumah yang seharusnya.
Lalu, saya memberikan saran kepadanya untuk sesekali ajak ngobrol ayah, ibu, atau adiknya pas mereka lagi senggang, atau pas masak bareng. Karena kalau tidak dimulai sejak dini, tradisi diam di keluarga akan tetap berlanjut sampai ke anak cucu. Tentu saja, hal itu akan berdampak buruk pada psikologis anak. Ia akan merasa kekurangan kasih sayang, dan tidak ada tempat baginya untuk bercerita lebih intens.
Source: Canva Pro |
Jujur, ketika mendengar curhatan dari teman saya itu, saya jadi flashback pada kondisi keluarga saya di beberapa tahun lalu. Situasi di rumah selalu tegang, dan tidak ada perbincangan antar anggota keluarga. Namun, seiring berjalannya waktu, saya dan kakak mencoba untuk membuka diri, dan mengajak orang tua dan saudara ngobrol bersama. Awalnya awkward, tetapi lama kelamaan hal itu sudah jadi hal biasa.
Berbagi kebahagiaan dengan keluarga dapat membuat suasana di rumah jadi lebih tenang dan nyaman. Memang sesekali kita perlu punya Quality Time bareng keluarga, seperti makan bersama di rumah, nonton TV bareng, berkolaborasi di dapur, hingga kerja bakti membersihkan tempat hunian. Kegiatan-kegiatan itu mungkin sepele bagi beberapa orang, tetapi bagi saya itu sangat bermakna, dan tentunya akan meningkatkan keharmonisan dalam keluarga.
4. Tempat Saya Bekerja Setiap Harinya
Sejak tahun 2018, saya memutuskan untuk bekerja di rumah sembari menimba ilmu di salah satu perguruan tinggi Kota Tulungagung. Saya bekerja sebagai seorang Blogger, dan sampai saat ini pun masih menggeluti profesi ini. Bagi saya, rumah sudah jadi tempat ternyaman untuk bekerja karena memang pekerjaan saya dapat dilakukan di rumah (work from home).
Source: Canva Pro |
Tentu saja, sebelumnya saya juga pernah bekerja di luar, tepatnya pada tahun 2017. Namun, jika saya compare antara bekerja di luar atau di rumah, saya akan memilih bekerja di rumah. Kenapa? Karena saya bisa bekerja tanpa tekanan, dan waktu bersama keluarga pun akan lebih banyak.
Selain itu, saya juga bisa menata tempat kerja sesuka hati saya. Jika sudah merasa bosan, saya akan melakukan penataan ulang untuk menciptakan suasana workspace yang lebih fresh dan nyaman. Tentu saja, hal itu tak akan bisa saya lakukan jika bekerja di tempat orang.
"Saya itu orangnya mudah bosan, jadi harus punya ruang kerja yang settingan-nya berubah-ubah biar nggak boring."
Sekarang kan ada banyak sekali aksesoris hingga furniture rumah yang aesthetic dan affordable. Jadi saya nggak perlu khawatir lagi kalau suatu saat ingin melakukan decluttering ruang kerja bareng saudara. Jujur sih, there's no place that is the best for working unless home.
5. Tempat Saya Menyalurkan Hobi
Hobi adalah aktivitas yang sangat menyenangkan untuk dilakukan, apalagi jika kita bisa melakukannya tanpa distraksi dari orang sekitar. Nah, rumah adalah salah satu tempat terbaik yang bisa kita manfaatkan untuk melakukan berbagai macam hobi.
Kebetulan hobi saya adalah memasak, menulis, membaca, dan mendengarkan musik. Jadi, nggak perlu keluar rumah untuk bisa mengeksplorasi semua hobi itu. Saya pribadi memang anak rumahan. Jadi jarang banget keluar rumah kecuali kalau lagi jenuh di rumah, biasanya saya pergi ke suatu tempat seperti kafe atau objek wisata tertentu untuk menghilangkan penat.
Kalau melakukan hobi di rumah, saya akan lebih mudah mendapatkan inspirasi baru karena keadaannya hening sehingga pikiran bisa lebih mindful untuk menciptakan ide-ide baru. Apalagi sekarang kan sudah ada banyak media sosial yang bisa membantu kita memperoleh ide cemerlang. Contohnya saja, ketika saya sedang butuh ide untuk memasak, saya akan langsung mencarinya di YouTube, dan tadaa langsung dapat banyak inspirasi deh. So easy, right?
6. Tempat Dimana Saya Bisa Jadi Diri Sendiri
Kehidupan di luar itu cukup melelahkan karena kita harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan di sekitar kita. Kita harus selalu memahami orang lain, dan terkadang tidak sengaja menomorduakan diri sendiri. Jika tidak, maka kita akan mudah dikucilkan oleh mereka, bahkan bisa saja dibenci.
Tak jarang, karena ingin diterima oleh orang-orang di luar, beberapa dari kita justru harus mengubah kepribadian kita, menjadi orang lain yang tidak kita inginkan. Mungkin nggak semuanya gitu ya, tapi memang ada orang yang berada di posisi itu, sering merasa nggak enakan.Nah, itu mengapa setiap orang butuh tempat pulang yang nyaman. Tempat dimana setiap orang bisa mengekspresikan dirinya tanpa takut dihujat oleh orang lain, dan tempat itu bernama RUMAH. Saya pribadi memang lebih leluasa melakukan banyak hal sesuka hati saya di rumah. Saya merasa, rumah adalah tempat dimana saya bebas berekspresi, menjadi versi diri sendiri yang mungkin tidak diketahui oleh orang lain. Rumah adalah tempat saya belajar cara mengenali diri sendiri dengan baik.
Bayangkan saja kalau kita tidak punya rumah untuk tujuan pulang. Pikiran pasti akan sering merasa kalut, dan mental tidak bisa beristirahat dari berbagai macam tekanan eksternal. Alhasil, bakal sering merasa desperate dan inferior. Oleh karena itu, selamatkan mental kita, bestie!
7. Tempat Berkreasi Sesuka Hati Saya
Setiap orang itu kreatif dan inovatif, hanya kondisi di sekitar saja yang terkadang mempengaruhi tingkat kreativitasnya. Katakanlah, ada anak yang sangat menonjol di kelasnya pada mata pelajaran seni, semua guru pasti akan memuji kreativitas dia. Namun, apakah performa di kelas bisa serta merta dijadikan tolak ukur kreativitas seseorang? Of course, not.
Ada sebagian siswa yang memang kurang percaya diri untuk menunjukkan kemampuannya di kelas, bisa jadi karena dia merasa insecure atau kurang support. Padahal mereka juga punya potensi yang nggak kalah hebat dari teman-temannya di kelas.
Nah, saya pribadi termasuk anak yang kurang percaya diri di kelas karena suka minder dengan kemampuan teman-teman yang lain. Saya selalu merasa orang lain punya kemampuan yang sangat luar biasa. Alhasil, kreativitas saya justru menurun saat terlibat di kelas karena merasa kurang PD dan tertekan.
Namun, hal itu sangat berbanding terbalik jika saya melakukannya di rumah. Kreativitas saya seakan tak terkendali, seperti brainstorming yang memunculkan ide dengan cepat bak angin tornado. Tidak tahu mengapa, saya lebih nyaman berkreasi di rumah, entah dalam hal melakukan hobi, atau mengerjakan tugas dari guru.
8. Tempat Teraman Mencari Perlindungan
Rumah adalah tempat teraman untuk berlindung dari gangguan luar, hingga mara bahaya seperti bencana alam misalnya. Itu mengapa, sebelum rumah didirikan, para arsitek dan kontraktor, selalu mempertimbangkan matang-matang terkait dimensi rumah, hingga kualitas bahan yang digunakan dalam proses pembangunan. Harapannya agar rumah yang dibangun bisa berdiri kokoh bahkan dalam kondisi mencekam sekalipun, seperti tertimpa musibah misalnya.
Selain itu, rumah juga bisa menjaga kita dari gangguan luar seperti binatang buas, hingga orang asing. Di rumah, kita punya orang tua, saudara, hingga kerabat dekat yang senantiasa menjaga kita dalam kondisi apapun.
9. Tempat Saya Menikmati Berbagai Fasilitas Gratis
Di zaman sekarang, mana ada tempat menetap sementara yang diberikan ke orang lain secara cuma-cuma beserta segala isinya. Bahkan untuk menginap selama 24 jam saja kita harus bayar, apalagi untuk tinggal dalam jangka panjang. Namun, itu tidak akan berlaku lagi jika kita tinggal di rumah sendiri.
Kita bisa datang kapanpun kita mau dan nggak perlu bayar. Untuk menikmati fasilitas yang ada pun, kita nggak akan dikenai tarif tambahan. Beda halnya jika kita menginap di hotel yang jika menginginkan fasilitas tambahan harus bayar dulu.
Itu mengapa, saya betah sekali menghabiskan waktu di rumah. Apa-apa bisa dilakukan di rumah dan semuanya GRATIS, nggak akan membuat kantong kita jebol. Bandingkan saja jika kita menginap di hotel, beberapa hari saja bisa habis ratusan hingga jutaan rupiah.
Tips Menciptakan Suasana Damai di Rumah
Siapa sih yang nggak ingin merasa damai di rumah? Setiap orang pasti menginginkan situasi yang kondusif dan vibes positif selama menghabiskan waktu di rumah.
Sayangnya, nggak semuanya tahu cara menciptakan suasana damai di rumahnya sendiri. Alhasil, bukannya damai malah sering emosian dan nggak betah di rumah. Nah, jika kamu adalah salah satu orang yang merasakan hal ini, tips dari saya ini akan sangat membantu kamu:
1. Luangkan Waktu untuk Berinteraksi dengan Keluarga
Terkadang, hal yang membuat kita stress dan kurang betah di rumah adalah keadaan yang terlalu tense (tegang). Bisa jadi penyebabnya karena kurangnya interaksi antar anggota keluarga. Semuanya sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, sampai-sampai untuk ngobrol saja jarang.
Source: Canva Pro |
Padahal, jika kita mau sejenak intermezo, meluangkan waktu kita untuk ngobrol sama mereka, suasana di rumah tidak akan terasa sunyi dan mencekam. Ada beberapa aktivitas yang cocok untuk ngobrol bareng keluarga, seperti nonton TV bareng, makan snack bareng, masak bareng, hingga bersih-bersih rumah bareng. Kamu pilih yang mana? Kalau saya sih maunya semua.
2. Pastikan Keadaan Rumah selalu Bersih
Pasti pernah dengar dong kata-kata tentang bersih itu pangkal sehat. Nah, sehat disini nggak hanya berhubungan dengan jasmaninya saja ya, tetapi juga rohaninya. Orang yang rumahnya selalu bersih akan memiliki pikiran yang fresh, bisa lebih nyaman melakukan berbagai tugas di rumah.
Tahu nggak, rumah yang bersih juga akan membuat mental kita lebih sehat. Jika rumah sering berantakan, tentu saja yang terserang bukan hanya badannya saja, tetapi juga mentalnya. Dilansir dari Halodoc.com, rumah yang kotor dan berantakan dapat menimbulkan kecemasan (anxiety), depresi, hingga gangguan obsesif-kompulsif dalam diri penghuninya.
Oleh karena itu, penting sekali bagi kita untuk menjaga kebersihan dan kerapian rumah. Contoh aplikasinya seperti, tidak membuang sampah sembarangan di rumah, mengembalikan benda yang baru saja dipakai ke tempat asalnya, tidak menaruh benda di sembarang tempat, hingga menyediakan tissue di rumah.
3. Lakukan Decluttering untuk Menciptakan Suasana Baru
Dilansir dari Kompas.com, Decluttering adalah aktivitas menyortir barang sesuai dengan fungsinya agar penghuni rumah bisa lebih nyaman berada didalamnya. Decluttering sendiri juga diartikan sebagai kegiatan merapikan rumah agar kondisi di dalamnya lebih tertata. Bisa juga memindah barang yang posisi awalnya di sudut kanan jadi ke sudut kiri, atau sebaliknya.
Nah, dari kegiatan decluttering ini, kita bisa menyeleksi mana barang yang sudah tidak diperlukan, dan mana yang masih layak dipertahankan. Selain itu, kita juga bisa menambahkan perabotan rumah tangga baru untuk menggantikan barang yang sudah tak layak pakai, atau untuk mengisi kekosongan pada sudut tertentu.
Pastikan untuk menyesuaikan perabotan dengan luas ruangan agar tidak membuat rumah kamu terasa sumpek. Pemilihan warna juga perlu diperhatikan karena terkadang ada beberapa item yang justru membuat ruangan terasa ramai.
Aktivitas Decluttering ini tentunya akan berpengaruh pada kenyamanan tempat hunian. Sering-seringlah melakukan aktivitas ini dalam kurun waktu tertentu agar tatanan di dalam rumah tidak membosankan.
4. Pilih Perabotan yang Membuatmu Betah di Rumah
Memilih perabotan rumah tangga memang memerlukan pertimbangan yang matang, Mulai dari desain hingga warna seharusnya diperhatikan betul. Tujuannya agar suasana di rumah bisa tetap nyaman dan menenangkan. Sayangnya, tak sedikit orang yang asal memilih perabotan, yang justru dapat mengurangi tingkat keestetikan ruangan.
Source: Olymplast.co.id |
Nah, jika kamu menginginkan perabotan rumah tangga yang elegan dan kekinian, kamu bisa membelinya di Olymplast. Di sini, kamu bisa membeli berbagai perabotan rumah, mulai dari lemari pakaian, laci, meja, bangku, hingga item anak-anak dengan desain keren dan kualitas premium. Ingin rumah terlihat lebih rapi dengan barang-barang yang atraktif dan modern? Olymplast Juaranya Rapikan Rumah! Yuk belanja di Olymplast sekarang..
After all, rumah sudah jadi tempat terdebest bagi saya, baik untuk beristirahat, berkreasi, hingga bekerja. Ada banyak hal yang bisa saya dapatkan di rumah, lebih dari yang bisa saya peroleh di luar. Mungkin, diluar sana, saya bisa berjumpa dengan banyak orang dan mengeksplorasi dunia pada skala yang lebih luas.
Namun, ada beberapa hal yang tidak bisa saya temukan di luar, seperti kehangatan, ketenangan, dan perlindungan dari orang-orang tercinta. Itu semua hanya bisa saya temukan di satu bangunan saja, dan bangunan itu bernama RUMAH. Sekali lagi nggak ada tempat yang bisa menggantikan rumah, persis seperti judul lagu There’s no place like home, yang sudah saya singgung di pembuka tadi. Kalau kamu, apa makna rumah bagimu?
Penulis: Luluk Yulianti (IG: @yulian.saver)
Referensi:
https://www.rumah.com/panduan-properti/apa-itu-rumah-60592
https://www.halodoc.com/artikel/hati-hati-rumah-berantakan-bisa-picu-gangguan-kecemasan
https://www.kompas.com/properti/read/2022/01/19/063000821/mengenal-decluttering-dan-5-tips-praktis-penerapannya-?page=all
Adityo, Adityo, and Theodora Yonna Effia Santoso. "PERSPEKTIF TEKNIS DAN TEKNOLOGIS DALAM PERKEMBANGAN DESAIN RUMAH BERBIAYA RENDAH DI INDONESIA." Jurnal Arsitektur ARCADE 6.2 (2022): 255-264.
Belum ada Komentar untuk "9 Makna Rumah Bagiku: Tempatku Menikmati Fasilitas VVIP Gratis"
Posting Komentar